Jumat, 10 September 2021

KACANG KORO


 

KACANG KORO


1.   
Klasifikasi dan Asal Tanaman Kacang Koro

Berdasarkan sistem pengklasifikasian tanaman (taksonomi), tanaman kacang koro diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom       : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisio  : Spermatophyta

Divisio          : Magnoliophyta

Kelas             : Magnoliopsida

Sub-kelas      : Rosidae

Ordo             : Fabales

Familia          : Fabaceae

Genus            : Canavalia

Spesies         : Canavalia gladiata (Jack.) DC., Canavalia ensiformis (L.) DC., Mucuna prurien


Koro atau kacang koro termasuk dalam kelompok kacang-kacangan (leguminose). Tanaman kacang koro pertama kali ditemukan di Amerika Tengah, yaitu di Mexico dan Guatemala, juga di Amerika Selatan, yaitu di Peru, tanaman ini tersebar hampir di seluruh Benua Amerika. Persebaran tanaman kacang koro meluas ke Spanyol, kemudian menyebar ke wilayah Asia Selatan dan Tenggara, yang meliputi India, Srilangka, Indo-China, Filipina, Myanmar, hingga Indonesia. Tanaman kacang koro banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dapat dijumpai di daerah Wonogiri, Temanggung, Grobogan, dan beberapa daerah lainnya. Tanaman kacang koro merupakan tanaman adaptif sehingga bisa tumbuh dimana saja, termasuk di daerah kering dengan minim perawatan.


2.    Manfaat Kacang Koro

Kacang koro merupakan sejenis kacang-kacangan polong yang sering dikonsumsi sebagai camilan. Kacang koro memiliki banyak manfaat, terutama untuk menjaga kesehatan, manfaat kacang koro yaitu antara lain:

a.    Mendorong perkembangan dan menjaga kesehatan janin

Kacang koro kaya akan folat, yaitu nutrisi yang mendorong perkembangan janin serta membantu menjaga kesehatan janin. Folat sangat penting untuk membentuk sel dan organ bayi. Ibu hamil membutuhkan asupan folat tambahan untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf, serta masalah pada perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Kandungan folat dalam kacang koro juga membantu mencegah keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

b.    Meningkatkan imunitas tubuh

Kandungan unsur tembaga (Cu) dalam kacang koro membantu menjaga sel darah putih yang sehat. Sel-sel darah putih ini menghancurkan patogen dan menghilangkan radikal bebas. Tanpa sel darah putih, tubuh menjadi rentan terhadap penyakit dan infeksi. Kacang koro juga mengandung antioksidan yang membantu mengatasi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

c.    Mengurangi gejala anemia

Kacang koro juga baik mengandung zat besi. Konsumsi zat besi dapat membantu mengatasi gejala anemia. Zat besi diperlukan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein yang memungkinkan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Konsumsi kacang koro dan makanan nabati yang kaya zat besi lainnya dengan secara teratur dapat meningkatkan kadar zat besi dalam darah, sehingga mampu mengatasi gejala anemia.

d.   Membantu mengatasi gejala parkinson

Penyakit parkinson menyebabkan kematian sel-sel otak penghasil dopamin, yang menyebabkan tremor, masalah pada fungsi motorik, dan kesulitan berjalan. Kacang koro kaya akan levodopa (L-dopa), yaitu suatu senyawa yang oleh enzim dalam tubuh diubah menjadi neutronsmitter dopamin. Kandungan folat dalam kacang koro juga dapat mencegah berkembangnya parkinson.

e.    Menjaga kesehatan jantung

Kacang koro merupakan sumber nutrisi yang baik untuk mendukung kesehatan kardiovaskular. Serat dalam kacang koro dapat membantu menurunkan kolestrol dan kadar gula dalam darah. Kandungan magnesium (Mg) dalam kacang koro juga dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung.

Kacang koro tidak dapat dikonsumsi secara langsung karena terdapat kandungan asam sianida (HCN) di dalamnya, sehingga perlu dilakukan proses pemasakan atau pengolahan pasca panen terlebih dahulu sebelum kacang koro dikonsumsi. Dengan melalui proses pengolahan, kacang koro dapat diolah menjadi tempe dan tahu, dimana pada proses pengolahan ini kacang koro berperan sebagai subtiter kedelai. Selain itu, kacang koro juga dapat diolah menjadi tepung koro, keripik koro, kerupuk koro, cake dan biskuit, serta snack kacang koro. Pada dunia pertanian, kacang koro juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk hijau.


3.    Harga Kacang Koro

Harga kacang koro di pasaran sangat bervariasi, yaitu:

a.    Kacang koro kulit asin 500 gram                       : Rp 20.000

b.    Kacang koro kupas original asin 500 gram        : Rp 23.500

c.    Kacang koro kupas pedas 250 gram                  : Rp 12.000


4.    Kandungan Gizi Kacang Koro

Tabel 1. Kandungan Gizi Kacang Koro per 100 gr

Zat Gizi

Kadar

Energi (kcal)

369

Protein (g)

23.6

Lemak (g)

3.9

Karbohidrat (g)

62.7

Serat (g)

20.3

Vitamin A (µg)

5

Vitamin B1 (mg)

0.4

Vitamin B2 (mg)

0.2

Vitamin B6 (mg)

0.4

Asam folat (µg)

466

Vitamin B12 (µg)

0

Vitamin C (mg)

4

Vitamin D (µg)

0

Vitamin E (eq.) (mg)

0

Kalsium (mg)

90

Magnesium (mg)

111

Natrium (mg)

12

Kalium (mg)

871

Fe (mg)

8.2

Zinc (mg)

3.7

Sumber: Wirawan dan Rahmawati (2018)



5.    Jenis-jenis Kacang Koro

Tanaman kacang koro memiliki banyak sekali varietas yang sudah tersebar hampir di seluruh dunia. Adapun di Indonesia, terdapat 3 jenis kacang koro yang populer dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, yaitu:

a.    Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis)

Tanaman kacang koro pedang memiliki batang kayu dengan panjang maksimal 10 meter. Bentuk tanaman kacang koro pedang menyerupai perdu yang batangnya bercabang pendek dan lebat dengan jarak percabangan pendek dan perakaran termasuk akar tunggang. Tanaman ini memiliki jumlah daun tiga buah yang panjangnya sekitar 7-10 cm dan lebar 10 cm dengan bentuk membundar seperti telur, lancip, dan memiliki bulu halus yang jarang pada kedua sisi permukaannya. Bunga tanaman ini termasuk bunga majemuk, berbentuk seperti tandan di ketiak dan terlekuk balik dengan warna kuning. Adapun buahnya berupa polongan dengan bentuk lonjong memita, ujungnya cenderung lebar dan melengkung. Biji kacang koro dalam satu tangkai berkisar 1-3  polong yang berbentuk lonjong dengan warna variatif, yaitu merah, merah muda, merah kecoklatan, dan hitam pekat, namun ada juga yang berwarna putih.

b.    Kacang koro benguk (Mucuna pruriens)

Tanaman kacang koro benguk mampu tumbuh merambat hingga panjangnya mencapai 15 meter. Bentuk daunnya bulat telur dan terdapat rambut-rambut halus pada kedua sisi permukaannya. Bunganya memiliki tangkai pendek dengan brachtea. Kepala bunga berbentuk malai dan tersusun memanjang 15-32 mm dengan dua, tiga, atau banyak bunga warna putih atau ungu. Biji tanaman ini berwarna abu-abu sampai hitam dengan panjang 15-20 mm dan lebar 7-15 mm. Kulit biji bertekstur keras, tebal, dan mengkilat. Polong dapat berkembang hingga mencapai panjang 4-13 cm dan lebar 1-2 cm, dengan membawa sampai tujuh biji. Biji kacang koro benguk mengkilat dengan warna variatif, yaitu abu-abu, hitam, dan bercak coklat. Berat kering biji biasanya 55-85 g/100 biji.

c.    Kacang koro kecipir (Psophocarpus tetragonolobus)

Tanaman kacang koro kecipir tumbuh merambat dan dapat mencapai ketinggiaan hingga 3-5 meter. Tanaman kacang koro kecipir memiliki batang berbentuk silindris, berwarna hijau, dan beruas banyak, dengan daun majemuk yang beranak daun tiga (daun trifoliat) dan ujungnya berbentuk lancip. Bunga tanaman ini merupakan bunga kupu-kupu dengan warna sayap yang bervariasi, yaitu biru muda, biru, ungu muda atau ungu. Polong tanaman kacang koro kecipir terdiri dari empat sisi dan setiap sisinya memiliki sayap yang tidak sejajar atau bergerigi, semakin tua polong sayapnya semakin tidak terlihat. Polong kacang koro kecipir yang masih muda berwarna hijau muda hingga umur 2 minggu setelah berbunga, kemudian polong akan berwarna hijau tua dan berserat.

 

Sumber:

Simanjutak, M.S. 2019. Efektivitas Penggunaan Bokashi Blotong Tebu dan Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Nanas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.). Skripsi. Medan

Ariani, R. 2016. Respon Pembentukan Kalus Koro Benguk (Mucuna pruriens L.) pada Berbagai Konsentrasi 2,4-D dan BAP. Skripsi. Semarang

Pramudya, N.D. 2017. Penurunan Kadar Asam Sianida pada Biji Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) dengan Larutan Kapur 12% b/v Berdasarkan Variasi Waktu Perendaman. Skripsi. Semarang

Wirawan, N.N., Rahmawati, W. 2018. Buku Porsi Makanan pada Wanita Usia Subur Hasil Penimbangan Makanan pada Wanita Usia Subur Bagian dari Studi Hyperfas 2014. Malang: UB Press

Sendari, A.A. 2020. 10 Manfaat Kacang Koro untuk Kesehatan, Penuh Nutrisi. https://m.liputan6.com. Akses pada tanggal 21 Mei 2021

Anonim. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Koro. https://ilmudasar.id. Akses pada tanggal 21 Mei 2021

Purwanti, E. 2016. Pemetaan Keanekaragaman Kacang Koro (Phaseolus lunatus L.) di Jawa Timur Berdasar Metode Morfometrik sebagai Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati. Proceeding Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS. Surakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[INFOTANI] FAO Apresiasi Kemajuan Pertanian dan Ketahanan Pangan Indonesia Selama Pandemi

Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk Indonesia, Rajendra Aryal mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementerian Pertania...